Kehadiran Platform Digital Dorong Pertumbuhan Jumlah Investor

Ilustrasi. (Dokumen BEI)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Jumlah investor di pasar modal terus bertambah jelang tutup tahun ini. Hingga 20 Desember 2023, angkanya mencapai 12,13 juta atau naik 17,6% dari posisi akhir 2022 sebanyak 10,31 juta.

Data tersebut diungkapkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (27/12/2023). Secara rinci, Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya (5,23 juta), reksa dana (11,37 juta), dan surat berharga negara atau SBN (999 ribu).

Sedangkan dari data demografi per 20 Desember 2023, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,33% laki-laki, 56,47% usia di bawah 30 tahun, 32,99% pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,73% lulusan SMA, 46,32% berpenghasilan Rp10-100 juta/bulan dan 68,14% berdomisili di pulau Jawa.

Jumlah Investor Hampir 1 Juta, SBN Makin Diminati Masyarakat

Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan KSEI, Eqy Essiqy menuturkan, dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana (selling agent/SA) berbasis financial technology (fintech). Data KSEI mencatat 9,39 juta rekening reksa dana ada di SA fintech atau sekitar 77,49%.

"Ini membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal," ujar Eqy.

Di sisi lain, peningkatan juga dicatatkan KSEI dari jumlah aset yang tercatat di KSEI, baik dari saham dan surat berharga lainnya, maupun reksa dana. Jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86% menjadi Rp7.715 Triliun pada 20 Desember 2023.

Dalam 11 Bulan, Jumlah Investor Pasar Modal Bertambah 1,72 Juta

Jumlah saham dan surat berharga lainnya juga mengalami peningkatan 16,73% dibandingkan tahun 2022, dengan jumlah yang mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.

Sedangkan dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76% dari Rp797,31 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp767,32 triliun pada 20 Desember 2023, dengan jumlah produk reksa dana yang menurun 6,84% menjadi 2.249 pada 20 Desember 2023.

Penurunan data reksa dana merupakan bagian dari dinamika dan perkembangan industri reksa dana di Indonesia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//