POINTER: IKN dalam Penantian
FAKTA.COM, Jakarta - Dalam beberapa bulan ini, pemerintah cukup sibuk untuk mengebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tentu saja hal itu bukan tanpa sebab.
Belakangan, pemerintah memang telah merencanakan menggelar HUT ke-79 RI di IKN. Oleh karena itu, persiapannya pun tak main-main.
Namun dalam proses yang berjalan, ada saja isu yang membuat para pemangku kepentingan tak nyaman.
- Jadi bahan debat Pilpres. Pembangunan IKN akan dilanjutkan pemerintahan setelah Presiden Jokowi, maka wajar jika ini jadi bahasan saat debat Pilpres.
- Banyak makan APBN. Fakta ini juga sempat jadi sorotan karena pemerintah berjanji membagi porsi investasi di IKN ke badan usaha dan swasta.
- Badan OIKN ditinggal petingginya. Kabar ini tentu saja menimbulkan polemik dan membuat Jokowi buru-buru mencari penggantinya.
- Persoalan tanah dan investasi. Dua isu ini terus menjadi sorotan, beberapa pihak bahkan mempertanyakan realisasi investasi di IKN.
Terlepas dari permasalahan yang ada, IKN memang dalam penantian. Tak hanya bagi yang pro, tapi juga bagi yang kontra.
Mobil Listrik Disiapkan Sambut Tamu VIP HUT ke-79 RI di IKNMasalahnya, nasi sudah jadi bubur. Mau tak mau, pembangunan IKN harus selesai mengingat sudah banyak makan anggaran dan pengorbanan.
Baru-baru ini, Menteri BUMN, Erick Thohir mengumpulkan beberapa BUMN untuk memastikan kesiapan upacara HUT ke-79 RI di IKN. Beberapa BUMN tersebut antara lain, PLN, Pertamina, Telkom, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, dan PT PP.
Upacara HUT ke-79 RI Digelar di Jakarta dan IKN, Raja Juli: Selamat Datang Ibu Kota BaruSebelum itu, sejak Jokowi menunjuk Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR/BPR, Raja Juli Antoni sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan OIKN, satu per satu investor melanjutkan komitmennya di IKN. Bahkan beberapa kabar lain semakin mendorong optimism keberlanjutan IKN.
- Pujian dari raksasa properti UEA. Kabar ini menjadi angin segar di tengah badai kritik terhadap pembangunan IKN.
- Komitmen investasi dari konglomerasi. Salah satunya PT Astra International Tbk yang akan membangun beberapa proyek.
- Tren investasi bertumbuh. Angkanya telah mencapai Rp51,35 triliun atau 51,35% dari target tahun ini Rp100 triliun.
Dalam sebuah kesempatan, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, tidak ada masalah dengan IKN. "Investasi, pembangunan semua berjalan. Jika ada yang lambat, itu biasa," ujar Luhut.
Komentar (0)
Login to comment on this news