POINTER: Menguji Intervensi Pemerintah dalam Menguatkan Nilai Tukar Rupiah
FAKTA.COM, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah masih berlangsung hingga saat ini. Mengacu data Informasi Kurs JISDOR hingga 26 Juni 2024, rupiah berada di level Rp16.435 per US$.
Atas catatan itu, nilai tukar rupiah sudah melemah 6,45% dari posisi akhir 2023 Rp15.439 per US$.
Respons Santai Menko Airlangga Tanggapi Pelemahan Rupiah: Kita Monitor SajaSejatinya, banyak pihak menilai pelemahan rupiah jangan dilihat dari sisi nilainya saja. Namun di sisi lain, angka Rp16.000 per US$ dianggap level keramat bagi nilai tukar dan level psikologis dalam asumsi makro perekonomian.
- Berpengaruh ke sektor sensitif. Salah satunya kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan yang merangkak naik.
- Potensi kenaikan harga barang. Mau tidak mau, beberapa barang konsumsi berpotensi naik akibat pengurangan subsidi BBM.
- Daya beli melemah. Kondisi itu pun bisa melemahkan daya beli masyarakat
.
- Pasar saham tertekan. Belakangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di bawah level psikologis 7.000.
Kondisi-kondisi itu tentu saja sudah dilihat pemerintah. Bahkan, pemerintah telah memastikan ada kebijakan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Seperti pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di sela menghadiri acara Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024.
Rupiah Tersandera The Fed, Tertekan PemiluMa'ruf meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan kembali menguat dengan upaya-upaya intervensi yang terus dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
"Intervensi terus dilakukan oleh Bank Indonesia, pemerintah, dan kita berharap kita akan bisa mengembalikan kepada nilai yang normal yang seharusnya kita harapkan. Itu saya kira langkah-langkah terus, rakor terus dilakukan," ucap Wapres dikutip Antara.
- Salah kaprah. Pelemahan nilai tukar bisa dilihat dari persentase perubahannya.
- Likuiditas valas melimpah. Salah satunya masuk melalui sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang merupakan salah satu operasi moneter.
- Cadangan devisa dalam tren naik. Nilainya US$139 miliar atau mulai naik setelah level terendah pada April 2024 US$136,2 miliar.
- Peluang berinvestasi. Sementara, pelemahan rupiah jadi peluang tersendiri bagi masyarakat yang ingin berinvestasi.
Secara umum, pemerintah melalui Bank Indonesia telah melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar melalui likuiditas valas, cadangan devisa, dan BI Rate. Bahkan, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini ekonomi Indonesia tetap terjaga.
"Terutama dengan inflasi yang dalam rentang target di bawah 3%. Indonesia juga punya real yield yang relatif menarik disertai dengan risiko moderat," tutur Airlangga.
Komentar (0)
Login to comment on this news