Tepis Prabowo, TPN: Data yang Disampaikan Ganjar Indeks Global

Ganjar-Prabowo saat debat Pilpres. (Tangkapan Layar YouTube KPU).
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Paslon (Jubir TPN) Ganjar-Mahfud, Patria Ginting, angkat bicara terkait polemik data pertahanan yang diminta Ganjar kepada Prabowo Subianto saat debat ketiga calon presiden (capres) di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (7/1/2024) lalu. Menurutnya, apa yang diminta Ganjar dalam debat kemarin bukanlah data rahasia pertahanan.

Patria menyebut jika data yang ditunjukkan oleh capres nomor urut 3 tersebut adalah berasal dari indeks-indeks global yang menunjukkan tren penurunan untuk Indonesia, termasuk kondisi pertahanan dan keamanan. Menurutnya, Ganjar hanya meminta kepada Prabowo untuk merespons penyebab penurunan tersebut dan langkah perbaikan ke depan.

"Data yang ditunjukkan oleh Pak Ganjar adalah indeks-indeks global yang menunjukkan tren penurunan untuk Indonesia, di mana termasuk kondisi pertahanan dan keamanan Indonesia. Pak Ganjar meminta Prabowo merespons kira-kira kenapa itu terjadi dan apa yang akan dilakukan," tegas Patria kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).

Terkait data pertahanan, ia menegaskan bahwa yang disebut Ganjar dalam debat adalah capaian Minimum Essential Force (MEF) yang justru diperoleh dari website Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), bukan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Karenanya menurutnya, ini bukan permintaan untuk membuka data rahasia pertahanan Indonesia. Ia menegaskan data tersebut bersifat publik dan sudah selayaknya diminta untuk mengetahui efektivitas anggaran pertahanan.

"Kemudian untuk data Kementerian Pertahanan, Pak Ganjar menyebut capaian MEF. Data ini justru kami dapatkan dari website Kemenkopolhukam, bukan dari Kemhan. Padahal capaian MEF itulah salah satu bentuk akuntabilitas agar masyarakat bisa tahu bagaimana efektivitas penggunaan anggaran pertahanan kita. Jadi, ini bukan soal buka-bukaan data rahasia," jelasnya.

Ini Kata Kemhan soal Website yang Sempat Tak Bisa Diakses

Patria juga menegaskan kembali bahwasannya Ganjar hanya meminta Prabowo menanggapi mengapa berbagai indeks global menunjukkan penurunan kondisi pertahanan Indonesia. Juga untuk menjelaskan capaian MEF di bawah kepemimpinannya yang dinilai stagnan.

"Sebeneranya kami mengharapkan Pak Prabowo menjawab bukan dengan membuka data rahasia, tetapi menjelaskan bagaimana indeks bisa turun dan kenapa MEF di masa Prabowo cenderung tidak mengalami progres yang signifikan. Publik bisa melihat bahwa Pak Ganjar bisa menghadirkan jawaban yang baik tanpa data-data rahasia," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan data pertahanan tak bisa dibuka seluruhnya seperti toko kelontong. Hal itu disambut Ganjar dengan menegaskan dirinya tak meminta data rahasia, melainkan data publik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal data pertahanan yang sempat disinggung dalam debat ketiga Pilpres 2024. Jokowi mengatakan tak semua data pertahanan bisa dibuka.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi menekankan data pertahanan menyangkut dengan strategi besar negara. Dia lantas menyebut tidak semua bisa dibuka seperti toko kelontong.

"Karena ini menyangkut strategi besar negara, nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong nggak bisa," ujarnya. (ILM)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//