5 Pelajaran Bisnis Yoshikazu Tanaka, Bos Jejaring Sosial GREE
FAKTA.COM, Jakarta – Yoshikazu Tanaka berhasil mendirikan situs jejaring sosial untuk gamers, GREE, saat dia berusia 27 tahun. Berbekal tabungan pribadi, Tanaka bisa membuat media berkembang pesat.
Bahkan, Tanaka meraup uang senilai puluhan triliun rupiah dari GREE sejak dibuat pada 2000-an.
Dikutip dari buku Mulailah Berbisnis sebelum Usia 25 Tahun, Rabu (10/1/2024), ini bermula dari “perkenalan” Tanaka dengan Friendster pada 2003. Memang, kala itu, Friendster dan MySpace merupakan jejaring sosial yang populer di dunia.
Karena penasaran, Tanaka membuat jejaring sosial GREE—semula ini merupakan situs kecil. Karena modalnya kecil, pemasaran pun terbatas. Dia mempromosikan situs itu kepada teman-temannya. Selama setahun, pria ini mengurusi situs jejaring sosial sendirian, mulai dari marketing hingga pendanaan.
Setahun kemudian, GREE mencetak 100 ribu follower. Tanaka pun mengajukan GREE sebagai perusahaan terbuka dengan nama GREE Inc. Kini, pria kelahiran 1977 memiliki kekayaan senilai US$1,9 miliar (Rp29,56 triliun). Dia juga meraup keuntungan senilai US$1,7 miliar (Rp26,48 triliun) sejak GREE didirikan pada 2004.
Punya Usaha? Begini Cara Bikin Barcode QRISDi tangan Tanaka, GREE menjadi salah satu perusahaan internet terbesar di Jepang. Pada 2012, pria kelahiran Tokyo itu membeli perusahaan game di Amerika. Kini, GREE fokus kepada internet kreatif di Jepang.
Sang penulis buku, Budi Safa’at, mengatakan ada lima pelajaran yang bisa dipetik dari Tanaka.
1. Memilih Perusahaan untuk Belajar
Sebelum mendirikan GREE, dia bekerja di sebuah perusahaan bernama So-Net. Dia merasa So-Net sudah terlalu besar dan settle sehingga merasa tenaganya tidak lagi dibutuhkan,
Ketika melihat ada peluang di Rakuten, dia justru melihatnya sebagai peluang. Tanaka melihat perusahaan ini untuk mengembangkan startup company yang ke depan akan bermanfaat bagi GREE.
2. Jadi Pengamat Sebelum `Terjun`
Meskipun jadi pegawai, Tanaka tetap peka terhadap yang terjadi di luar Jepang dan tidak menutup diri dengan pekerjaan yang didapatkan.
Kesuksesan GREE ini tak lepas dari kepintaran Tanaka mengambil momentum perkembangan media sosial di Amerika Serikat. Dia juga tidak mau terburu-buru untuk terjun agar tidak ketinggalan momen.
Perusahaan Ini Beri Bonus bagi Karyawan yang Lari 3 Km per Hari3. Tetap Miliki Pengalaman Bekerja dengan Orang Lain
Tanaka merupakan bukti kalau yang bisa sukses enggak hanya yang mewarisi usaha orang tua. Tanaka merintis semuanya dari nol dan tanpa warisan orang tua. Sekadar informasi, pria ini lahir dari keluarga yang sederhana.
Penghasilannya sebagai karyawan, dimanfaatkan untuk modal awal membangun usaha. Dikutip dari wawancara dengan Forbes, Tanaka memanfatkan seluruh tabungan untuk mengembangkan GREE.
4. Membentuk Tim yang Andal
Keberhasilan GREE tidak bisa lepas dari peran orang-orang yang berminat sama dengan Tanaka. Seorang kawan Tanaka, Kotaro Yamagishi, merupakan seorang editor di CNET Networks. Sang teman itu kini menjabat sebagai Co-Founder GREE.
Semula, Tanaka sempat cemas jika situs itu tidak bisa berkembang, padahal Yamagishi sudah merelakan pekerjaanya. Akan tetapi, sang kawan berhasil meyakinkannya dan tetap melanjutkan pekerjaan.
5. Harus Berani Memulainya
Yang terakhir, dan memang yang paling penting, adalah keberanian untuk memulainya. Tanaka berkata saran yang bisa diberikan adalah mencoba untuk mulai berbisnis. Perlu ada keberanian untuk keluar dari pekerjaan dan mencoba mulai berusaha.
Komentar (0)
Login to comment on this news