Judi Online Sasar Website Kampus-Pemerintah, Pengamat: Ada Kelemahan Server
FAKTA.COM, Jakarta- Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) John Sihar Siregar, menanggapi fenomena website kampus dan pemerintah yang menjadi sasaran konten judi online.
Menurutnya, website pemerintah dan kampus-kampus memiliki kelemahan dari pengaturan sistemnya ataupun server yang memiliki keamanan rendah.
John menjelaskan, biasanya operator judi online mengubah sistem domain name system (DNS) dari suatu website yang tidak dilakukan pemeliharaan (maintenance) server dengan baik.
Kemenkominfo Kirim SP3 ke Telegram Terkait Isu Judi Online“Dalam sistem domain terdapat protokol yang bisa mengganti-ganti nama domain, kemudian operator judi online mengubah nama domain website kampus dan pemerintah menjadi nama domain mereka, sehingga pengguna akan diarahkan ke link-link website mereka,” jelas John saat dihubungi Fakta, Kamis, (27/6/2024).
“Sistem DNS sendiri adalah pendelegasian dari suatu instansi, seperti nama instansi pemerintah berakhiran go.id atau nama kampus berakhiran ac.id itu merujuk pada suatu subdomain yang dimiliki oleh server-server instansi tersebut, ketika subdomain tersebut berubah maka terindikasi server tersebut tidak dimantain dengan baik,” katanya.
John mengatakan, di pemerintahan, sistem pengadaan barang dan SDM-nya bersifat kontrak. Jadi, lanjut dia, bisa saja terdapat pergantian admin atau masa tunggu pengadaan perangkat lunak (software).
PPATK Siap Kirim Data Pejabat-Aparat Terlibat Judi Online ke DPR"Sehingga ada jeda yang mengakibatkan celah keamanan,” tambah John.
Website yang tidak di-maintenance dan update lebih rentan terhadap penyusupan situs judi online.
“Sebenarnya ini lebih masalah keamanan dan dimanfaatkan oleh operator judi online untuk melakukan abuse, intensinya lebih ke marketing supaya mereka bisa menjebak orang dengan judi online,” kata John.
Mengenai isu keamanan website pemerintah dan kampus, John menyarankan instansi-instansi tersebut memiliki keamanan tambahan dan mengecek rutin keamanan website.
“Cara kerja server itu kan tergantung dengan IP address, Port, dan proses ke aplikasinya. Ketiga sistem ini harus di-update sistem keamanannya, oleh karena itu, disarankan pihak-pihak kampus dan pemerintah selalu melakukan pengecekan rutin dan memiliki keamanan tambahan sendiri untuk website-nya,” pungkasnya.
Komentar (0)
Login to comment on this news