Simak! Hari Bursa Juli 2024 dan Rekap Perdagangan Saham dalam 6 Bulan
FAKTA.COM, Jakarta - Perdagangan saham pada Juli 2024 akan berlangsung satu bulan penuh (kecuali Sabtu dan Minggu). Pasalnya, pada bulan ini tak ada jadwal libur bursa.
Mengutip website idx.co.id, jadwal perdagangan saham akan berlangsung 23 hari. Jumlah bulan ini menjadi hari bursa terbanyak dari bulan-bulan sebelumnya.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), jadwal hari bursa terbanyak sebelumnya ada pada Januari 2024. Saat itu, perdagangan saham berlangsung 22 hari.
Meredam Gejolak di Pasar SahamAdapun total hari bursa tahun ini mencapai 239 hari atau sama dengan hari bursa pada 2023. Sementara jumlah hari bursa paling sedikit terjadi pada April 2024 atau sebanyak 16 hari karena adanya libur dan cuti bersama Idulfitri 1445 Hijriah.
Sebagai informasi, menutup perdagangan dalam enam bulan (hingga 28 Juni 2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di level 7.063,58. Atas catatan itu, penurunan IHSG mulai mengecil menjadi 2,88% dari posisi akhir 2023 sebesar 7.272,8.
Dalam tahun berjalan hingga 28 Juni 2024 tersebut, perdagangan saham diwarnai dengan rata-rata volume transaksi sebesar 18,2 miliar saham dengan rata-rata frekuensi 1,1 juta kali.
Selain itu, BEI mencatat rata-rata transaksi harian berada di level Rp12,28 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar Rp12.092 triliun.
Di sisi lain, investor asing masih membukukan jual bersih (net sell). Nilai akumulasinya hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp7,73 triliun.
Adapan secara total transaksi, investor lokal masih mendominasi dengan porsi 56% dan sisanya yakni 44% dari transaksi investor asing.
Tertekan Bunga Acuan, IHSG Menanti Performa Emiten SemesteranSebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta berpendapat, prospek pasar saham ke depan masih sulit diprediksi. Terlebih, Bank Indonesia baru saja mempertahankan tingkat bunga acuan (BI Rate) di level 6,25%.
"Namun, kami meyakini dengan makroekonomi yang kuat serta stabilitas politik yang lebih kondusif dibandingkan negara lain maka kinerja pasar keuangan dan pasar saham Indonesia akan tetap kuat," kata Nafan.
Selain itu, dalam waktu dekat, pasar saham Indonesia juga akan mendapat sentimen positif dari kinerja emiten secara semesteran.
Komentar (0)
Login to comment on this news