IPO Saham Semakin Ramai
FAKTA.COM, Jakarta - Di tengah ketidakpastian global, banyak perusahaan Indonesia mencari tambahan modal di pasar modal. Salah satunya dengan melepas saham ke publik (initial public offering/IPO)
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah IPO terus bertambah. Terbaru, ada PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk dengan kode saham INET.
Mengutip keterangan BEI, Senin (24/7/2023), perusahaan yang dikenal dengan nama Sinergy Network itu menjadi perusahaan tercatat ke-50 pada tahun ini. Perseroan masuk ke dalam sektor Infrastructures dan subsektor Telecommunication.
Dalam aksinya ini, Sinergy Network melepas 1,5 miliar saham dengan harga Rp101. Adapun total saham yang dicatatkan mencapai 7,5 miliar, sehingga kapitalisasi pasarnya Rp757,5 miliar.
Sebaran Aset di Pasar Modal: dari Ibu RT Sampai Usia di Atas 60 Tahun
Dengan pencatatan saham INET, jumlah IPO di BEI telah melampaui periode sama tahun lalu. Saat itu, hingga 26 Juli 2022, BEI baru mencatatkan 26 saham pendatang baru.
Artinya, dengan pencapaian tahun ini dengan catatan 50 saham, maka pertumbuhan jumlah IPO melesat 78,57%.
Komposisi Sektoral Perusahaan IPO
Sumber: BEI hingga 21 Juli 2023Sebelumnya, hingga 21 Juli 2023, BEI masih punya daftar antre (pipeline) sebanyak 43 perusahaan yang akan IPO. Dengan pencatatan saham INET, maka pipeline IPO tersebut tersisa 42.
Dengan begitu, maka IPO saham di BEI pada tahun ini bisa mencapai 92 perusahaan. Jika dibandingkan tahun lalu dengan jumlah 58 perusahaan, maka jumlah IPO tahun ini tumbuh 58,62%.
Asing Masih Net Buy, Nilai Transaksi Saham Malah Menurun
Sebagai informasi, dari pipeline yang ada, BEI mencatat enam perusahaan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), 26 perusahaan aset skala menengah (antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar), dan 11 perusahaan aset skala besar (di atas Rp250 miliar). Adapun sebagian besar atau sembilan perusahaan tersebut berasal dari sektor Consumer Cyclicals.
Komentar (0)
Login to comment on this news