Ijtima Ulama Tak Signifikan Kerek Elektabilitas AMIN
FAKTA.COM, Jakarta - Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Front Persaudaraan Islam, serta Persaudaraan Alumni atau PA 212 mengeluarkan hasil Ijtima Ulama.
Dimana, tiga kelompok tersebut sepakat untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Menjadi pertanyaan besar, apakah dukungan yang dilakukan oleh para kelompok itu akan berdampak besar pada torehan suara pasangan dengan akronim AMIN? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah coba memberikan analisisnya.
Kata Dedi, kumpulan kelompok organisasi Islam itu tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perolehan suara capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju tersebut (KIM).
Do and Don't Bagi ASN di Pemilu 2024 dan Sanskinya"Sejujurnya kelompok-kelompok ekslusif seperti yang dilakukan oleh Ijtima Ulama, FPI, dan kelompok yang terafiliasi mirip itu tidak punya pengaruh yang cukup signifikan. Persentase mereka kecil sekali, hanya di bawah 3 persen," ujar Dedi saat ditemui di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).
Kendati demikian, persentase di bawah 5% yang dihasilkan oleh GNPF Ulama dkk dapat dianggap penting pada tataran Pilpres 2024. Sebab, pada momentum tahun depan, seluruh aspek dukungan sangat menentukan.
"Dalam konteks 2024, semua dianggap penting, karena yang dihadapi itu adalah kekuasaan," ujarnya.
Pengamat Politik ini menegaskan, jika pasangan AMIN resmi mendapat dukungan dari beragam ormas agama itu, tetap saja dapat meningkatkan elektabilitas mereka, meskipun sedikit.
Paslon AMIN Targetkan masuk Putaran 2"Apakah dukungan itu bisa meningkatkan elektabilitas? Mungkin saja bisa tapi tidak signifikan," jelasnya.
Sebagai informasi, sebelum menentukan dukungan, peserta Ijtima Ulama terlebih dulu menggelar rapat tertutup selama kurang lebih 11 jam di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu (18/11/2023).
Anies dan Cak Imin sendiri sempat menghadiri pembukaan acara Ijtima Ulama sebelum akhirnya meninggalkan lokasi.
Komentar (0)
Login to comment on this news