Pernyataan tersebut ia sampaikan menanggapi ketidaksabaran Prabowo berkantor di IKN.

Presiden mengatakan, pembangunan IKN saat ini baru terealisasi sekitar 20 persen.

Jokowi menyinggung, anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Prabowo optimistis dapat menyelesaikan pembangunan IKN, bahkan dipercepat.

Angka itu di luar anggaran dari APBN.

Presiden Jokowi menekankan bahwa IKN adalah sebuah kanvas yang mengukir masa depan.

Sebelum disetop, Indonesia kehilangan pendapatan Rp20 triliun dari ekspor nikel.

Keterbukaan ini menunjukkan komitmen Jokowi membangun hubungan yang harmonis, baik politik maupun sosial.

Jokowi menyadari tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak.

Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh.