Berbulan-bulan Negosiasi, Starlink Kini Bisa Digunakan di RS Gaza

Roket Falcon 9 milik SpaceX yang membawa satelit Starlink meluncur dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Amerika Serikat, 28 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/SpaceX).
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk kini beroperasi di sebuah rumah sakit di Gaza.

"Starlink kini sudah aktif di sebuah rumah sakit di Gaza, dengan dukungan @UAEmediaoffice dan @Israel," cuit Elon Musk di X pada hari Selasa (24/7/2024).

Negosiasi untuk akses internet sebagai pengecualian kemanusiaan ini telah dilakukan selama berbulan-bulan. Uni Emirat Arab telah terlibat dalam negosiasi untuk mengurangi beberapa dampak perang Israel-Gaza. 

Meskipun penyediaan layanan internet untuk satu rumah sakit merupakan terobosan, dampaknya yang terbatas mencerminkan keengganan pemerintah Israel bagi penduduk Gaza untuk memiliki akses internet yang lebih luas, agar tidak digunakan oleh Hamas dalam perang tersebut.

Warganet X Heboh, Harga Layanan Starlink Mencapai Rp 130 juta

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu lalu bahwa PBB sedang berdiskusi dengan otoritas Israel untuk memasukkan peralatan keamanan dan komunikasi penting ke Gaza guna menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan.

"Pekerja bantuan kemanusiaan membutuhkan peralatan komunikasi untuk mengoordinasikan operasi dan memastikan keselamatan tim yang beroperasi di lingkungan yang sangat berbahaya,” kata UNOCHA.

Kedatangan Starlink di Gaza merupakan refleksi terbaru dari pengaruh geopolitik yang semakin besar yang dimiliki Musk, orang terkaya di dunia, melalui bisnis satelitnya yang berkembang pesat, yang merupakan bagian dari SpaceX. 

Meskipun satelit telah ada selama beberapa dekade, Starlink telah membuat terobosan baru dengan menyebarkan sejumlah besar satelit kecil ke orbit rendah melalui roket SpaceX yang dapat digunakan kembali, dilansir di Washington Post, Rabu (24/7/2024).

Israel Serang Kamp Pengungsi Nuseirat Gaza Hingga 63 kali

Hal ini memungkinkan internet satelit berkecepatan tinggi yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Jangkauan global Starlink menjadi fokus pada bulan September, ketika penulis Walter Isaacson melaporkan dalam biografinya tentang Musk, bahwa Musk telah menolak untuk mengaktifkan Starlink atas Krimea. Ini agar Ukraina dapat menggunakannya untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal Rusia. 

"Ada permintaan darurat dari otoritas pemerintah untuk mengaktifkan Starlink hingga ke Sevastopol. Tujuannya jelas untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia saat berlabuh," tulis Musk dalam sebuah posting di X. 

"Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan perang dan eskalasi konflik yang besar." katanya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//