Jurus Terhindar Konten Hoaks Pemilu Ala Menkominfo
FAKTA.COM, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, berbagi tips agar tidak menjadi korban hoaks. Apalagi, konten itu masih banyak betebaran selama Pemilu 2024.
“Tolong diingat-ingat, ya, BAS!” kata Budi dalam “Literasi Digital Pemilu Damai Makassar”, di Upperhills Convention Hall Makassar, Sulawesi Selatan dikutip dari laman Komifo, Jumat (2/2/2024).
Hoax Makin Merajalela Jelang Pemilu 2024Budi mengatakan BAS merupakan singkatan dari B yang berarti ‘Baca informasi dengan hati-hati’; A ‘Ayo cek dulu kebenaran informasi’; dan S ‘Stop informasi bohong dan mengandung konflik SARA’.
“Saring dulu sebelum sharing,” kata dia.
Budi mencontohkan salah satu konten hoaks seputar Pemilu. Ada sebuah unggahan pada 17 Januari 2024 yang mengeklaim penemuan kotak suara ganda di Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut identifikasi Tim AIS Kominfo, konten itu memuat informasi yang tidak benar.
Kominfo Tangani 203 Isu Hoax Pemilu di Dunia Maya“Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu. Inilah salah satu contoh bagaimana temuan hoaks bisa menjadi mendelegitimasi kepercayaan masyarakat pada institusi penyelenggaraan Pemilu,” kata dia.
Komninfo, lanjut Budi, terus memantau konten yang tersebar di intenet untuk menangkal berita palsu. TIM AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo mengidentifikasi semua jenis berita hoaks disinformasi, misinformasi, malinformasi, dan ujaran kebencian di media sosial.
“Jelang Pemilu, banyak berseliweran info-info berita palsu. Namun, hoaks itu tidak bertahan lama sebab kami langsung take down secara adat digital dalam 1x24 jam karena kami punya patroli siber dengan mesin crawling” kata dia.
Beredar Dokumen Reshuffle Kabinet, Stafsus Presiden: HoaxBudi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak berbagi informasi hoaks atau yang melanggar peraturan perundang-undangan.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih sejuk dan bijak dalam bersuara menggunakan teknologi digital,” kata dia.
Komentar (0)
Login to comment on this news