RI-AS Makin Mesra, Sepakat Tingkatkan Hubungan Ekonomi

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang terjalin selama ini menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership/CSP). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Perdagangan, Rabu (15/11/2023), Zulkifli mengatakan peningkatan hubungan ini berpotensi mendorong kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang, termasuk mempererat hubungan ekonomi kedua negara, memperkuat rantai pasok, transisi energi dan penanggulangan krisis iklim, serta promosi budaya dan pariwisata.

Jokowi Temui Biden, Begini Lembar Fakta Program AS di Indonesia

“Kedua pemimpin negara menegaskan pentingnya memperluas kerja sama di seluruh isu yang menjadi perhatian bersama,” kata dia ketika mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.

Zulkifli menjelaskan, Presiden Jokowi dan Presiden Biden juga memiliki pandangan yang sama untuk mengoptimalkan Kerangka Persetujuan Perdagangan dan Investasi Indonesia—AS (Trade  and  Investment  Framework/TIFA) serta Kerangka  Ekonomi Indo—Pasifik (Indo—Pacific Economic Framework/IPEF).

“Indonesia bersama Amerika Serikat mendorong pula transisi energi. Kita berharap ini memberikan hasil konkret bagi masyarakat Indonesia,” kata mantan menteri kehutanan itu. 

Zulkifli menambahkan, Presiden Jokowi secara khusus menyebut AS merupakan salah satu mitra terpenting dan merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia.

Deretan Kerja Sama Indonesia-AS untuk Tangani Krisis Iklim

Sebagai informasi, pada 2022, total nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$39,8 miliar atau naik 7,44% dibandingkan 2021. Surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada tahun lalu adalah sebesar $16,57 miliar atau tumbuh 13,92% dibandingkan 2021.

Selain itu, AS juga merupakan penyumbang investasi asing terbesar keenam bagi Indonesia dengan angka US$3,02 miliar sepanjang 2022.