PBB Pecat 9 Pegawai UNRWA Terkait Serangan Hamas 7 Oktober
FAKTA.COM, Jakarta - Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh badan pengawas PBB, sembilan orang anggota Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) telah dipecat.
PBB mengumumkan bahwa sembilan pegawai UNRWA 'mungkin terlibat' dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel Selatan, dan mereka telah dipecat, menurut laporan Al Jazeera, Selasa (6/8/2024).
Juru bicara PBB, Farhan Haq menyatakan, ada cukup informasi untuk memutuskan pemecatan sembilan orang tersebut.
“Kami memiliki informasi yang cukup untuk mengambil tindakan yang kami ambil, yaitu pemecatan sembilan orang ini,” kata Farhan Haq pada hari Senin.
"UNRWA juga perlu mengevaluasi langkah-langkah lebih lanjut untuk “sepenuhnya menguatkan” tindakan mereka,” lanjut Haq.
Pengumuman ini muncul setelah Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS) menyelesaikan penyelidikannya atas tuduhan Israel awal tahun ini, bahwa total 19 pegawai UNRWA terlibat dalam serangan tersebut.
Indonesia Terus Dukung Palestina Lewat UNRWAMenurut Haq, OIOS membuat temuan terkait 19 anggota staf UNRWA yang diduga terlibat dalam serangan Israel.
Namun, dalam satu kasus, OIOS tidak menemukan bukti yang mendukung dugaan keterlibatan, sementara dalam sembilan kasus lainnya, bukti yang diperoleh tidak cukup kuat.
Kesembilan orang yang mungkin terlibat menurut penyelidikan adalah laki-laki, tetapi Haq tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan mereka. Ia menyatakan, partisipasi dalam serangan tersebut merupakan pengkhianatan besar terhadap pekerjaan yang seharusnya dilakukan atas nama rakyat Palestina.
Haq juga menyebutkan, OIOS tidak dapat secara independen mengotentikasi sebagian besar informasi yang diberikan oleh otoritas Israel.
“Itu adalah informasi yang masih berada dalam pengawasan Israel,” ujar Haq.
Fasilitas UNRWA Jadi Sasaran 453 Serangan Israel Sejak 7 OktoberMenanggapi pengumuman PBB tersebut, militer Israel menyatakan, UNRWA telah mencapai “tingkat terendah baru.”
Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer internasional, memposting di X bahwa lembaga bantuan tersebut telah mencapai titik terendah, dan dunia perlu melihat wajah sebenarnya dari UNRWA.
UNRWA mempekerjakan 32.000 orang di seluruh wilayah operasinya, dengan 13.000 di antaranya berada di Gaza.
Setelah tuduhan Israel, banyak negara, termasuk Amerika Serikat sebagai donor utama, tiba-tiba menangguhkan pendanaan untuk badan tersebut, mengancam upaya mereka untuk menyalurkan bantuan di Gaza. Namun, beberapa negara kini telah melanjutkan pendanaannya kembali.
“Semua kecuali satu negara telah melanjutkan pendanaan untuk UNRWA. Yang belum melanjutkan adalah Amerika Serikat,” kata Gabriel Elizondo dari Al Jazeera, melaporkan dari markas besar PBB.
PBB Kutuk Serangan Mematikan Israel ke Sekolah UNRWA di GazaSerangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan lebih dari 1.100 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 200 lainnya ditawan, menurut pejabat Israel.
Sejak itu, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, kampanye militer Israel telah menewaskan sedikitnya 39.550 warga Palestina di Gaza.
UNRWA, yang telah memberikan bantuan penting bagi warga Palestina sejak 1949, telah lama menjadi sasaran kritik dari Israel.
Komentar (0)
Login to comment on this news