Sekutu Hamas Lawan Israel, Mengenal Lebih Jauh Hizbullah
FAKTA.COM, Jakarta - Hizbullah Lebanon telah saling tembak dengan pasukan Israel di seberang perbatasan sejak Hamas di Gaza dan Israel berperang pada 7 Oktober. Kelompok yang merupakan sekutu Hamas ini didukung kuat oleh Iran.
Kekerasan di perbatasan antara Israel dan Hizbullah adalah eskalasi paling mematikan sejak Hizbullah dan militer Israel bertempur dalam perang besar pada tahun 2006.
Apa itu Hizbullah?
Hizbullah artinya 'Partai Allah', dibentuk oleh Garda Revolusi Iran pada tahun 1982, di tengah perang saudara Lebanon tahun 1975 - 1990. Pembentukan Hizbullah adalah bagian dari upaya Iran untuk mengekspor Revolusi Islam 1979 di sekitar wilayah tersebut dan melawan pasukan Israel setelah invasi mereka ke Lebanon tahun 1982.
Memiliki ideologi Syiah yang sama dengan Iran, Hizbullah merekrut Muslim Syiah Lebanon. Kelompok tersebut telah bangkit dari faksi bayangan menjadi pasukan bersenjata lengkap dengan pengaruh besar atas negara Lebanon.
Hizbullah juga membentuk partai politik yang disebut Blok Kesetiaan terhadap Perlawanan, yang berpartisipasi dalam pemilihan pertamanya pada tahun 1992. Sayap politik Hizbullah kini menjadi pemain politik terkemuka di negara tersebut, termasuk di parlemen saat ini.
Hizbullah dan Hamas, kelompok yang sebagian besar beraliran Sunni, memiliki hubungan yang bergejolak di masa lalu. Keduanya telah terpecah belah oleh perbedaan sektarian dan aliansi regional yang bersaing. Namun, bahkan sebelum mereka mulai memulihkan hubungan pada akhir tahun 2010-an setelah Hamas memperbarui hubungannya dengan Iran, mereka bersatu dalam penentangan mereka terhadap keberadaan negara Israel.
Konflik Hizbullah dengan Israel
Sementara kelompok-kelompok lain melucuti senjata setelah perang saudara di Lebanon, Hizbullah tetap mempertahankan senjatanya untuk melawan pasukan Israel yang menduduki wilayah selatan negara yang mayoritas Muslim Syiah. Perang gerilya selama bertahun-tahun menyebabkan Israel mundur pada tahun 2000.
Meskipun kelompok tersebut sebelumnya menyatakan menolak kekerasan sebagai cara untuk mendapatkan kekuasaan dan menyebarkan Islam, para pemimpinnya, termasuk Nasrallah, secara terbuka menyerukan penghancuran Israel dan memerangi kekuatan Barat melalui cara-cara militan.
"Israel adalah musuh kita. Ini adalah entitas yang agresif, ilegal, dan tidak sah, yang tidak memiliki masa depan di tanah kita," kata Nasrallah pada tahun 2005. "Nasibnya terwujud dalam motto kita: 'Matilah Israel.'"
AS, Inggris, Jerman, sebagian besar anggota Liga Arab, dan Israel telah menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris, sementara Uni Eropa hanya menggambarkan sayap militernya sebagai kelompok teroris.
Seberapa Kuat Militer Hizbullah?
Pasukan militer Hizbullah kini diperkirakan memiliki 50.000 hingga 100.000 pejuang yang terdiri dari tentara reguler dan cadangan. Menurut laporan lembaga think-tank Institute for National Security Studies (INSS) yang berpusat di Tel Aviv, Hizbullah memiliki sekitar 200.000 roket, bom mortir dan rudal.
Sebuah laporan tahun 2018 dari Pusat Studi Strategis dan Internasional menyebut Hizbullah sebagai "aktor non-negara yang paling bersenjata lengkap di dunia."
Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya pada tahun 2006 selama perang lima minggu dengan Israel, yang meletus setelah menyeberang ke Israel, menculik dua tentara dan membunuh yang lainnya.
Hizbullah menembakkan ribuan roket ke Israel selama konflik tersebut, yang menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 158 warga Israel tewas, sebagian besar dari mereka adalah tentara.
Kekuatan militer Hizbullah tumbuh setelah dikerahkan ke Suriah, salah satu sekutu Iran di wilayah tersebut, untuk membantu Presiden Bashar al-Assad memerangi pemberontak yang sebagian besar Muslim Sunni.
Pengaruh Hizbullah di Lebanon
Hizbullah telah menjadi bagian dari pemerintah Lebanon sejak tahun 1992, ketika delapan anggotanya terpilih menjadi anggota Parlemen, dan partai tersebut telah menduduki posisi kabinet sejak tahun 2005.
Partai ini menandai integrasinya ke dalam politik arus utama pada tahun 2009 dengan manifesto terbaru yang kurang Islamis, dibandingkan pendahulunya dan menyerukan “demokrasi sejati.”
Pada tahun 2016, politikus Kristen yang bersekutu dengan Hizbullah, Michel Aoun, menjadi presiden. Dalam sistem politik sektarian Lebanon, jabatan presiden dipegang oleh seorang Kristen Maronit.
Pemilu nasional terbaru, pada tahun 2022, menunjukkan Hizbullah mempertahankan 13 kursinya di Parlemen Lebanon yang beranggotakan 128 orang. Meskipun partai tersebut dan sekutunya kehilangan mayoritas, tetapi kelompok tersebut terus menjalankan pengaruh politik yang besar.
Hizbullah mengelola jaringan layanan sosial yang luas yang mencakup infrastruktur, fasilitas layanan kesehatan, sekolah, dan program pemuda, yang semuanya berperan penting dalam menggalang dukungan bagi Hizbullah baik dari warga Syiah maupun non-Syiah di Lebanon.
Kaitan Hizbullah dengan Konflik Israel - Gaza
Hizbullah memiliki hubungan erat dengan Hamas, yang menguasai Gaza, dan Jihad Islam, faksi Palestina lain yang didukung oleh Iran.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka "berhubungan langsung dengan pimpinan perlawanan Palestina" pada 7 Oktober, hari ketika militan Hamas melakukan serangan terhadap Israel, serangan yang memicu serangan udara Israel dan serangan darat terhadap Gaza.
Sejak 7 Oktober, Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak lintas batas yang semakin gencar dengan Israel. Hamas dan Jihad Islam, yang keduanya memiliki kehadiran di Lebanon, telah melancarkan serangan terhadap Israel dari Lebanon untuk pertama kalinya, termasuk infiltrasi lintas batas ke Israel pada 10 Oktober oleh Jihad Islam.
Komentar (0)
Login to comment on this news